Buah Beri Merah Hawaii: Perjalanan Tak Terduga Dari Asia Timur

0
23

Bayangkan mengetahui bahwa tanaman yang selama ini Anda pikir berasal dari ujung jalan ternyata telah menyebar ke separuh dunia ribuan tahun yang lalu—itulah penemuan mengejutkan yang dibuat para ilmuwan tentang blueberry ʻōhelo yang ikonik di Hawaii.

Buah beri merah cerah ini, yang sangat dihargai oleh budaya Hawaii dan penting bagi kehidupan burung setempat, secara ilmiah dikenal sebagai Vaccinium. Selama bertahun-tahun, para ahli botani berasumsi bahwa mereka memiliki garis keturunan yang sama dengan spesies blueberry Amerika Utara. Namun sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam American Journal of Botany mengungkapkan nenek moyang mereka yang sebenarnya terletak lebih jauh lagi: Asia Timur yang beriklim sedang.

“Ini adalah pola yang langka di antara tanaman Hawaii,” jelas Dr. Peter W. Fritsch, rekan penulis senior dan ilmuwan penelitian di Botanical Research Institute of Texas (BRIT). Meskipun sebagian besar flora asli Hawaii berasal dari Amerika Utara atau daerah tropis, hanya sekitar 4% yang berasal dari kawasan beriklim sedang di Asia Timur.

Kunci genetik dari teka-teki ini terletak pada DNA tanaman ʻōhelo Hawaii. Setelah membandingkannya dengan kerabatnya di seluruh dunia, para peneliti menemukan bahwa yang paling mirip adalah Vaccinium yatabei—spesies unik yang hanya ada di Jepang. Ini berarti blueberry Hawaii memulai perjalanan luar biasa sejauh 4.000 mil melintasi Samudra Pasifik sekitar 5–7 juta tahun yang lalu.

Menumpang dengan Burung Migran

Namun bagaimana mereka melakukan perjalanan epik ini? Kemungkinan penyebabnya adalah burung-burung yang bermigrasi yang masih melintasi Pasifik Utara hingga saat ini. Pelancong berbulu ini kemungkinan besar mengonsumsi buah beri dari Jepang dan mengangkut benih yang layak ke dalam sistem pencernaan mereka, dan secara tidak sengaja menanam ʻōhelo sejauh ribuan mil.

Sesampainya di Hawaii, tanaman tangguh ini tumbuh subur. Tampaknya mereka sudah “beradaptasi” dengan kondisi dataran tinggi yang basah dan dingin di pulau-pulau seperti Kauai—sebuah bukti kemampuan nenek moyang mereka untuk bertahan hidup di iklim sedang yang dingin. Yang lebih hebatnya lagi, mereka telah menjajah lanskap aliran lava segar di pulau termuda, Hawaiʻi, di mana hanya sedikit tanaman yang bisa berakar.

Ekspansi Polinesia dan Perjalanan Kembali?

Ceritanya tidak berakhir di situ. Bukti menunjukkan bahwa ʻōhelo Hawaii kemudian menyebar ke Polinesia Tenggara, bercampur dengan spesies blueberry lain dari bagian berbeda dari kelompok yang lebih besar untuk menghasilkan hibrida. Menariknya, DNA tersebut bahkan mengisyaratkan setidaknya satu spesimen ʻōhelo kembali ke pesisir Amerika Utara—sebuah contoh langka tumbuhan yang membalikkan pola migrasi khas pulau ke benua.

Waktu ini bertepatan dengan munculnya Kauaʻi dari laut, pulau besar tertua di Hawaii. Mencapai pantai ini lebih awal memberi ʻōhelo jutaan tahun untuk membangun diri sebelum menghadapi persaingan dari tanaman pendatang baru lainnya.

Penemuan ini secara mendasar mengubah pemahaman kita tentang blueberry ʻōhelo Hawaii, menyoroti perjalanan dan kemampuan beradaptasi mereka yang luar biasa. Hal ini menggarisbawahi bagaimana ekosistem saling terhubung dalam jarak yang sangat jauh dan mengungkapkan interaksi yang menarik antara tumbuhan, hewan, dan sejarah geologi dalam membentuk keanekaragaman hayati.

Попередня статтяLayang-layang Merah: Kisah Sukses Konservasi dengan Dampak Global
Наступна статтяDunia Super Recognizer yang Menarik: Lebih dari Sekadar Kenangan Baik