Seni Gua Neanderthal: Mendobrak Batasan Kreativitas Manusia

0
26

Sejak lama, kemampuan menciptakan seni dipandang sebagai ciri khas spesies kita, Homo sapiens. Penemuan lukisan gua kuno di Eropa pada periode Paleolitikum Atas (45.000 hingga 12.000 tahun yang lalu) memperkuat pandangan ini. Namun bagaimana dengan Neanderthal, kerabat terdekat kita yang telah punah dan hidup bersama kita di Eurasia sekitar 400.000 hingga 40.000 tahun yang lalu? Apakah mereka juga mampu berekspresi secara artistik?

Meskipun awalnya diragukan bahwa Neanderthal memiliki kompleksitas kognitif terhadap seni, penemuan terbaru memberikan gambaran yang berbeda. Kita sekarang tahu bahwa mereka memang menciptakan karya seni, meskipun tidak dalam bentuk penggambaran figuratif hewan atau manusia yang rumit seperti yang ditemukan di gua-gua Homo sapiens. Sebaliknya, karya seni Neanderthal terutama terdiri dari stensil tangan yang dibuat dengan meniupkan pigmen ke tangan mereka, alur jari (cetakan yang ditinggalkan oleh jari yang ditekan ke permukaan lembut), dan tanda geometris.

Bukti seni Neanderthal terus bertambah.
Beberapa gua di Spanyol – La Pasiega, Maltravieso, dan Ardales – berisi contoh tanda linier, bentuk geometris, stensil tangan, dan cetakan tangan yang dibuat menggunakan pigmen. Situs penting lainnya adalah gua La Roche Cotard di Prancis, tempat Neanderthal meninggalkan berbagai garis dan bentuk melalui alur jari di dinding gua. Menambah bukti yang semakin banyak ini, jauh di dalam Gua Bruniquel di barat daya Prancis, para peneliti menemukan susunan yang luar biasa: Neanderthal dengan sengaja memecah stalaktit menjadi panjang yang sama dan membangun dinding oval menggunakan stalaktit tersebut. Api kemudian dibangun di atas struktur ini. Konstruksi yang tidak biasa ini, mengingatkan pada instalasi seni modern, menantang gagasan konvensional tentang perilaku Neanderthal.

Berkencan dengan Seni: Tantangan Penting

Namun, menentukan usia pasti seni gua Paleolitikum sangatlah sulit dan sering menimbulkan perdebatan di kalangan arkeolog. Meskipun perbandingan gaya dengan artefak bertanggal dapat memberikan perkiraan kasar, untuk memastikan usia absolut karya seni ini memerlukan metode yang lebih teliti.

Untungnya, kemajuan dalam teknik berkencan telah memberikan wawasan penting. Salah satu metodenya mengandalkan pigmen arang yang dapat diberi penanggalan radiokarbon untuk menentukan waktu kematian kayu yang digunakan untuk arang tersebut. Namun, tidak semua pigmen hitam berasal dari arang; banyak yang berasal dari mineral seperti mangan, sehingga tidak dapat terdeteksi menggunakan teknik ini. Keterbatasan lainnya adalah usia arang tidak selalu sesuai dengan tanggal pasti kapan arang digunakan sebagai pigmen dalam karya seni.

Metode kedua berfokus pada batu aliran kalsit (stalaktit dan stalagmit) yang terbentuk seiring waktu, menciptakan lapisan di atas karya seni. Dengan mengukur peluruhan uranium menjadi torium dalam formasi ini, para ilmuwan dapat menentukan usia minimum dari benda yang mendasarinya. Teknik ini memainkan peran penting dalam menunjukkan bahwa stensil tangan, titik, dan sapuan warna yang ditemukan di gua-gua Spanyol tersebut setidaknya berusia 64.000 tahun. Yang penting, ini menempatkan mereka jauh sebelum kedatangan Homo sapiens di Iberia setidaknya 22.000 tahun yang lalu.

Pentingnya Seni Neanderthal

Penanggalan artefak-artefak ini, ditambah dengan kehadiran peralatan Paleolitik Tengah (khas Neanderthal) yang konsisten di ketiga gua, menunjukkan dengan kuat bahwa Neanderthal adalah pencipta karya seni kuno ini.

Meskipun makna dan tujuan sebenarnya di balik tanda-tanda ini masih terbuka untuk ditafsirkan, hal ini menantang stereotip lama tentang Neanderthal hanya sebagai “manusia gua” yang brutal. Bukti ini menunjukkan adanya tingkat kecanggihan kognitif dan ekspresi simbolik yang lebih dalam dalam budaya mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran akan diri mereka sendiri dalam lingkungannya dan bahkan berpotensi terlibat dengan ide-ide abstrak atau alam khayalan.

Penemuan-penemuan lebih lanjut di tahun-tahun mendatang menjanjikan lebih banyak pencerahan mengenai aspek menarik dari perilaku Neanderthal, yang pada akhirnya memperkaya pemahaman kita tentang rumitnya evolusi manusia dan asal mula kreativitas itu sendiri.

Попередня статтяMembuka Rahasia Gurun: Bagaimana Satu Tanaman Memegang Kunci Tanaman Tahan Panas
Наступна статтяWarisan James Watson: Penemuan DNA dan Akhir yang Bermasalah